17 Juli 2008

Operasi Caesar

Saya tidak percaya kalau ada bayi yang tidak bisa dilahirkan. Masalahnya adalah kita tidak bisa bersabar. Zat yang telah menanamkan janin di rahim ibu juga pasti akan mengeluarkannya. Tetapi kebanyakan dari kita bukan orang-orang yang sabar.

Alasan lain mengapa bedah Caesar banyak dilakukan adalah karena mendatangkan uang lebih banyak daripada proses kelahiran yang normal. Saya tidak percaya kalau dokter melakukan hal itu untuk memberikan yang terbaik bagi si ibu. Saya tidak percaya bahwa mereka melakukannya dengan baik dan benar.

Minggu lalu, Saya baru saja berbicara kepada anak menantu saya, “Biarkan ia mengantarkan si bayi!” Ginaekologis berkata, “Segalanya normal. Tetapi ini adalah anak pertama, mungkin sakitnya akan terasa sampai nanti malam. Pulanglah ke rumah untuk beristirahat lalu besok siang datang lagi ke sini!” Masalahnya kota Istanbul terlalu besar untuk pergi begitu saja, jadi ketika keesokan harinya sakitnya sangat terasa, ia dibawa ke rumah sakit yang lain yang lebih dekat. Di ruang pribadinya dua orang ginaekologis lain memeriksanya dan berkata, “Oh, ini terlalu menyakitkan baginya, tangannya saja sudah membiru, berarti ia dalam bahaya. Dan bayinya berada dalam posisi terbalik. Kakinya ada di bawah. Apa yang bisa kita perbuat?” Dokter yang bertugas menyimpulkan bahwa satu-satunya jalan harus dilakukan bedah Caesar. Kemudian, meskipun menantu saya itu berteriak tidak setuju, mereka tetap melakukannya.

Dokter pertama yang telah ia kunjungi sebelumnya belakangan berkata bahwa segalanya berada dalam kondisi normal, juga bahwa posisi kepalanya sudah benar sebagaimana mestinya. Ia adalah orang yang telah memeriksa kehamilannya selama berbulan-bulan sebelumnya, jadi ia tahu. Jadi Saya tidak percaya kepada semua dokter yang memutuskan untuk melakukan bedah Caesar, mereka hanya mengumpulkan uang dan memotong (mengoperasi-red).

0 komentar: